Deretan Sutradara Terbaik Peraih Piala Citra
Andika Ramadhan

Tidak kalah dengan sutradara dari luar negeri, Indonesia mempunyai segudang sutradara hebat dan berprestasi. Lewat berbagai karya, mereka mampu menggetarkan dunia perfilman hingga mancanegara. Inilah tujuh sutradara terbaik yang berhasil meraih Piala Citra beberapa tahun terakhir.
1. Garin Nugroho
Film panjang pertamanya adalah Cinta dalam Sepotong Roti (1990) berhasil membawanya sebagai pemenang kategori Sutradara Pendatang Baru dalam sebuah penghargaan internasional di Festival Film Asia Pasifik pada 1992. Tak hanya itu, film pertamanya tersebut juga langsung mendapat penghargaan sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 1991.
Lewat film Kucumbu Tubuh Indahku, Garin berhasil membawa pulang 8 piala dari 12 nominasi Festival Film Indonesia 2019 termasuk piala penghargaan untuk Film Terbaik dan Skenario Asli Terbaik serta menjadikannya sebagai sutradara terbaik.
2. Mouly Surya
Di balik film Marlina Si Pembunuh Empat Babak, ada satu perempuan hebat yang berperan penting. Dia adalah Mouly Surya sang sutradara. Marlina Si Pembunuh Empat Babak sukses masuk menjadi nominasi dalam ajang Oscar 2019 dalam kategori bahasa asing.
Awalnya Mouly bercita-cita menjadi jurnalis atau penulis, hingga selepas lulus pascasarjana, ia memantapkan diri untuk menjadikan sutradara sebagai profesinya dengan “Fiksi” sebagai film pertamanya yang diikut sertakan dalam Festival Film Internasional di Busan (Busan International Film Festival) 2008 juga meraih peghargaan di dalam negeri dengan kategori Best Feature Film, Best Director, Best Music and Best Original Screenplay dan Director Award dalam ajang Piala Citra.
3. Edwin
Edwin adalah sutradara yang berhasil meraih sutradara terbaik Festival Film Indonesia 2017 lewat film Posesif. Salah satu karya Edwin yang berjudul Kara, Anak Sebatang Pohon, menjadi film pendek Indonesia pertama yang berhasil menembus ajang Festival Film Cannes 2005 dalam sesi Director’s Forthnight. Tahun 2008, Edwin kemudian merilis film panjang pertamanya berjudul Babi Buta Yang Ingin Terbang (Blind Pig Who Wants To Fly) yang kemudian melambungkan namanya.
4. Riri Riza
Lewat film “Athirah” Riri Riza berhasil mencatatkan namanya sebagai sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia tahun 2016, setelah sebelumnya empat kali masuk sebagai nominasi. Dalam kategori lain, Riri berhasil masuk sebagai menang sebagai Penulis Skenario/Naskah Adaptasi Terbaik pada 2004, 2014, dan 3016.
5. Joko Anwar
Mengawali karier sebagai seorang asisten sutradara 2 di film Biola Tak Berdawai. Kemudian dilanjut sebagai penulis skenario bersama Nia Dinata di film Arisan!, membawa nama Joko masuk dalam nominasi skenario terbaik di Festival Film indonesia 2004. DebutnyaDebutnya sebagai sutradara sudah dimulai saat duduk di bangku kuliah tahun 1998 dengan naskah tulisannya dalam film bergenre komedi romantis berjudul Janji Joni (2005) dengan Nicholas Saputra dan Mariana Renata sebagai aktornya.
Pengabdi Setan, Gundala, Perempuan Tanah Jahanam dan lainnya adalah deretan karya terbaik Joko. Ia masuk ke beberapa nominasi dan memenangkan sejumlah penghargaan seperti di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2015 sebagai Sutradara Terbaik.
6. Adriyanto Dewo
Adriyanto Waskito Dewo adalah sutradara lulusan Institut Kesenian Jakarta Jurusan Film dan Televisi. Film panjang pertamanya, Tabula Rasa merupakan drama keluarga bertema makanan Indonesia ditayangkan di berbagai festival, seperti: CinemAsia Film Festival di Amsterdam, Festival of African, Asian, and Latin American Cinema di Milan, Cannes Antiphones/Cinephiles di Prancis, Shanghai International Film Festival, dan Bucheon International Fantastic Film Festival di Korea Selatan. Sutradara Terbaik pada Festival Film Indonesia 2014 berhasil diraihnya berkat Tabula Rasa.
7. Rako Prijanto
Rako Prijanto engawali karier sebagai asisten sutradara Rudy Soedjarwo dan Riri Riza. Ia sendiri juga pernah bermain dalam film Tragedi pada 2001. Pada tahun 2002, Rako Prijanto adalah orang dibalik puisi anyar dalam film Ada Apa Dengan Cinta.
Lewat film ‘Sang Kiai’, Rako mampu menyisihkan pesaing-pesaingnya untuk menyabet Piala Citra sebagai sutradara terbaik tahun 2013. Deretan film sukses yang pernah disutradarainya adalah Warkop DKI Reborn Part 3, Asal Kau Bahagia, Teman Tapi Menikah, Terjebak Nostalgia, dan beberapa judul lainnya.